Kini saatnya
Dia ada meski tak ada
tidak ada tetapi ada
menempati setiap sudut dan hamparan
tanpa batas ruang maupun waktu
Dia tak berwujud tetapi nyata begitu besar
dengan penglihatanya yang tajam meski tak punya mata
serta pendengaran peka yang mampu menyusup kesetiap kalbu
hingga tak seorangpun akan mampu berdusta dihadapanya
Ia berbicara dengan segala bahasa
yang senantiasa akan menyapa kita,
menegur
dan mengingatkan kita dengan segala caranya
Fenomena alam adalah bahasanya
untuk menyadarkan kita semua bahwa
bencana bencana yang terjadi dibumi tercinta ini
adalah merupakan peringatan bagi kita…
Mungkin bumi yang kita diami sudah terlalu tua dan lapuk
serta penuh dengan kotoran dosa kita
sehingga Hyang Maha Kuasa berkehendak untuk menata ulang bumi ini
serta membersihkannya dari segala bercak bercak noda .
Segala kehendaknya adalah kuasanya
tetapi setiap langkahnya adalah arif dan bijaksana
dengan senyum dan kasih yang begitu indah
bagi semua hambanya.
Kini saatnya semakin tepat bagi kita semua
untuk mendekat dan bersembah sujud
seraya belajar mendengarkan sabda sabda-Nya
serta memandang karya agungnya.
Dihadapannya kita sangat kecil dan tak dapat mengerti,
selain hanya bisa menerima saja apa yang terjadi
sambil terus menatap cahaya keagungan-Nya
berharap agar bisa menemukan jalan menuju cinta-Nya.
Clp, 28 Okt’10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar