Rabu, 07 Januari 2015

Senja dipantai senggigi .

Mentari telah bersembunyi
menyisakan berkas sinar disela sela awan
angin berhembus lembut
membelai pantai yang menatap ombak bergulung .

Hari semakin petang
pepohonan dipantai menari dihembus angin
diatas pasir pantai senggigi yang lembut
aku hanya mampu menatap laut berbatas awan .

Angin laut membelai sejuk rasa dihati
ombakpun ramah mengelus kakiku
memberikan perasaan damai dihati
hingga tak kusadari hari telah semakin malam .

Dari cafe ditepi pantai suara musik hingar bingar
mengiringi langkah yang terasa berat
kedamaianku bagai telah terenggut
dan aku harus menggalkan pantai senggigi .



Kamis, 04 Juli 2013

SEKAR MAYANG


Mingkar mingkuring angkara
Akarana karenan mardi siwi
Sinawung resmining kidung
Sinuba sinukarta
Mrih kretarta pakartining ngelmu luhung
Kang Tumrap neng tanah Jawa
agomo ageming aji (hal. 19)

Sapa ntuk wahyuning Allah
Gya dumilah mangulah ngelmu bangkit
Bangkit mikat reh mangukut
Kukutaning jiwangga
Yen mangkono, kena sinebut wong sepuh
Liring sepuh sepi hawa ... awas roro ning atunggil (hal. 26)


Terjemahan bebas dalam Bahasa Indonesia:
Bait (1)
Menjauhkan diri dan menghindar dari sifat yang mementingkan diri pribadi.
 Karena kegemaran memberi pengetahuan dalam mendidik para putra,
sambil mendendangkan sebuah kidung yang menjauhkan diri dari hawa nafsu.
Sedang lagu yang digubahnya dengan baik itu, dihiasi kata-kata indah yang menyenangkan.
Tujuannya agar ajaran budi luhur itu meresap di dalam hati/kalbu yang memberi daya pengaruh pada pembentukan watak dan budi pekerti.
Sesuai dengan dasar kejiwaan untuk diterapkan di tanah Jawa,
yakni agama yang menjadi pegangan raja dalam melaksanakannya dengan baik.

Bait (2)
Barang Siapa yang mendapatkan wahyu Ilahi,
 akan segera memiliki kemampuan yang cemerlang dalam mempelajari ilmu.
 Akan mampu pula mendapatkan dan menguasai cara bersamadi,
 mengosongkan jiwa raga.
 Apalagi demikian adanya dapat disebut sebagai orang tua,
 yang dimaksudkan dengan tua ialah telah terbebas dari hawa nafsu.
 Namun waspadi....guru, muride pribadi

 Diambil dari Serat Wedhatama (Ki Sabdacarakatama, Narasi Yogyakarta, 2010).

Sabtu, 20 April 2013

Saat sepi

Mentari telah semakin dalam tenggelam
kesejukan angin malam terasa lembut
membelai melenakakan ragaku
sukmaku hanya mampu terdiam
menatap kelam kesunyian malam

aku berdansa bersama angin
sambil sesekali mencumbui sepi
lalu terdiam dalam kegelisahan
entah sampai kapan penantian ini akan usai
dan engkaupun tak kunjung datang untuk menyapa.

Sabtu, 31 Desember 2011

Selamat tinggal 2011 Selamat datang 2012


  Suara terompet itu mulai riuh membelah kesunyian
  kegundahan sesaat melanda jiwa
  aku belum sempat untuk beranjak mengayun langkah
  temangu menatapi hari hari lalu

  Sepintas kesan panjang melintas
  menggilas gairah rasaku seolah telah sirna
  jalan panjang yang telah kulalui tak seindah impian
  dan sempat membuatku beberapa kali jatuh tersungkur

  Bunyi terompet yang dimainkan anak kecil menyentak lamunan
   pelan namun membangkitkan rasa menyentuh kalbu
  memang, seyogyanyalah aku harus menyadari
  untuk menahan rintih dan mensyukuri segala yang telah terjadi

   Betapa jarangnya aku mengucap syukur
   bahkan begitu kurangnua ketaqwaanku kepada-Nya
   kesalahan demi kesalahan kulakukan yang membuatku terbentur kerasnya karang
    padahal Dia telah begitu banyak memberiku kesempatan

 Ya Allah ya Tuhan yang maha memberi
  Engkau telah rekahkan kembali mentari pagi
  lembutnya angin yang berhembus membelai bumi
  membentang asa agar ku bisa lagi merasakan indahnya hari yang akan datang

 Segala kenangan indah tak akan pernah kembali
 begitu juga segala kepedihan hati
 tertinggal dan tersimpan sebagai tumpukan lembar lembar usang
  karena aku tak mau langkahku terbebani oleh bayang bayang kelabu

 Toet tet tet toet suara terompet semakin riuh
 dan akupun telah siap untuk melangkah memasuki th.2012
 akan kuketuk setiap pintu yang ada
 karena kuyakin akan ada juga yang menyambutku dengan senyuman...


   SELAMAT TINGGAL 2011, SELAMAT DATANG 2012
   semoga disana banyak kedamaian dan keindahan ditebarkan.

                                                              clp, pada detik akhirtahun

Minggu, 25 Desember 2011

Kupu kupu putih

Bunga bunga tak lagi mekar berseri 
kupu kupu putih itupun tak mampu untuk terbang 
sayapnya yang lembut indah telah patah robek sebelah 
kerasnya kehidupan telah memupuskan asanya 

Diatas bebatuan dia berdiri 
menatapi dedaunan yang telah layu 
sambil mencari cari makna pada setiap guratannya 
entah apa yang akan terjadi selanjutnya..

Kicau burung membelah kesunyian 
seakan menyiratkan indahnya kehidupan ini                                                                                                   kupu kupu putih itu hanya tersenyum kecut seraya bergumam 
akankah keindahan itu  mampu bertahan selamanya ?

Gerimis tak usai juga membasuh bumi 
tubuhnya yang mungil mulai menggigil kedinginan 
sesekali mencoba membasuh tubuhnya yang penuh lumpur 
sambil menunggu ajal menjelangnya .

                                                Cilacap , 25 Desember 2011



















































































































Jumat, 23 Desember 2011

Kesendirian itu indah

Mengapa harus mengeluh ketika kesendirian datang melanda
dimana teman untuk bercanda tak hadir menyapa
kejenuhan membuatnya berontak penuh umpatan 
tak henti meratapi kesendirian yang dirasanya sangat menyiksa 

Jangan menjadi lemah dan cobalah kau sapa kesunyian itu 
untuk menggali potensi bahwa sepi adalah teman yang baik 
yang akan mengantar kita untuk memahami proses  
dimana jalinan kasih Allah bagaikan nyanyian kehidupan penuh kelembutan magna

Kesendirian akan menjadi teman yang baik untuk belajar memagnai kasih-Nya
agar kita bisa berdiri dengan kokoh
tegar bagai karang dilaut yang tak lekang diterjang gelombang samudra 
dengan jiwa yang semakin kuat penuh dengan gelora iman yang menggelora 

Kesendirian yang indah berteman kerinduan  menanti 
segenggam tabah untuk membangun sebuah fondasi keimanan
agar setiap kesendirian tak lagi membuat lelah dan melemahkan 
sehingga kita bisa memahami magna dari setiap pesan-Nya .

    Cilacap, 23 Desember 2011


























SIMBOK

Simbok maafkan anakmu
yang sampai saat ini belum bisa pulang
untuk menyatu dalam dekapanmu
yang tak pernah tidak menghangatkan jiwaku

Segala yang telah engkau berikan telah memperkokoh ragaku
kau besarkan harapanku dengan keteguhan imanmu
bekalpun kau berikan untuk membangun masa depanku
dengan untaian doamu

Maafkanlah aku simbok
bukannya aku tak merindukan hangatnya ciumanmu
tapi keadaanlah yang memaksaku untuk bertahan
melawan kerinduan yang terus mengusik
merenggut ketentraman bathinku

Dengan restumu yang tak pernah pudar
sebagai bekal perjalananku menuju harapan
semoga untaian doamu akan menguatkanku mengatasi kerinduan
hingga saatnya tiba aku pulang menyatu dalam dekapanmu.


                                                    Cilacap, 21 Desember 2011