Saat sepi
Mentari telah semakin dalam tenggelam
kesejukan angin malam terasa lembut
membelai melenakakan ragaku sukmaku hanya mampu terdiam
menatap kelam kesunyian malam
aku berdansa bersama angin
sambil sesekali mencumbui sepi
lalu terdiam dalam kegelisahan
entah sampai kapan penantian ini akan usai
dan engkaupun tak kunjung datang untuk menyapa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar